Manila menjadi saksi penting bagi suara anak-anak di Asia Tenggara dalam perayaan Safer Internet Day pada 5-7 Februari 2025. Melalui program Children SafeSpace (C-SPACE), ECPAT Indonesia turut serta dalam memfasilitasi sebuah Dialog Regional Anak yang bertujuan menciptakan lingkungan digital yang lebih aman bagi mereka. Dialog ini menjadi ruang aman bagi anak-anak untuk berbagi pengalaman dan menyampaikan pesan advokasi yang mencerminkan tantangan serta harapan mereka dalam dunia digital. Mereka membagikan manfaat yang mereka peroleh dari ruang digital, menyuarakan hak-hak digital yang menurut mereka masih belum dipenuhi oleh pemangku kebijakan, serta mengusulkan langkah konkret untuk meningkatkan akuntabilitas dan tindakan nyata dari pihak-pihak yang bertanggung jawab. Pesan advokasi yang dihasilkan dari diskusi ini juga menjadi kontribusi penting dalam implementasi UNCRC General Comment No. 25 tentang hak anak dalam lingkungan digital. Dalam proses selama 1 tahun, ECPAT Indonesia turut serta dalam mendukung anak-anak dalam menyusun pesan advokasi mereka. Beberapa pesan utama yang disampaikan mencakup pentingnya:
- Pendidikan tentang keamanan online di sekolah
- Penerapan hukum yang lebih ketat terhadap kejahatan siber seperti sextortion dan phishing
- Peningkatan dukungan kesehatan mental bagi anak-anak
- Penyediaan konten yang ramah anak serta platform media sosial yang lebih aman
- Peningkatan kerja sama antara pemerintah, sekolah, dan perusahaan teknologi untuk menciptakan ekosistem digital yang lebih bertanggung jawab.
Pesan-pesan ini mendapatkan tanggapan positif dari berbagai pemangku kebijakan di tingkat regional. Beberapa di antaranya adalah Atty. Jocelle Batapa-Sigue yang menjabat sebagai Wakil Ketua Council Working Group on Child Online Protection di International Telecommunications Union serta Undersecretary di Department of Information Technology and Communications. Selain itu, Er. Raj Kumar Maharjan, Direktur National Cyber Security Center di Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi Nepal, turut mengapresiasi upaya anak-anak dalam memperjuangkan hak digital mereka. Respons positif juga datang dari Ibu. Ciput Eka Purwanti, Asisten Deputi Perlindungan Khusus Anak di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia, serta Undersecretary Angelo Tapales yang menjabat sebagai Direktur Eksekutif Council for the Welfare of Children di Filipina.
Sebagai bagian dari pengalaman belajar yang lebih luas, anak-anak yang mengikuti dialog regional ini mendapat kesempatan untuk mengunjungi kantor Google di Manila. Di sana, mereka berinteraksi langsung dengan salah satu pemimpin di Google dan belajar lebih dalam mengenai langkah-langkah perlindungan anak di dunia digital. Kunjungan ini menjadi pengalaman berharga yang tidak hanya memperkaya wawasan mereka, tetapi juga memperkuat tekad mereka dalam mengadvokasi dunia digital yang lebih aman. Melalui inisiatif ini, ECPAT Indonesia berharap semakin banyak pihak yang turut terlibat dalam menciptakan dunia digital yang lebih aman dan inklusif bagi anak-anak, tidak hanya di Asia Tenggara tetapi juga secara global. Komitmen untuk mendukung anak-anak dalam memperjuangkan hak digital mereka terus menjadi prioritas utama dalam setiap langkah advokasi yang dilakukan.
Penulis:
Oviani Fathul Jannah
Program Manager