Pada tanggal 19 Mei 2025, ECPAT Indonesia mengadakan audiensi penting dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikdasmen) guna mempererat sinergi dalam upaya perlindungan anak di Indonesia. Audiensi ini disambut hangat oleh Bapak Menteri Abdul Mukti beserta jajaran penting, termasuk Sekretaris Menteri, Kepala Pusat Pengembangan Karakter, dan Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi. Pertemuan berlangsung dengan suasana yang sangat positif dan penuh antusiasme terhadap isu perlindungan anak yang semakin kompleks.
Dalam pertemuan tersebut, berbagai isu penting terkait kondisi dan tantangan perlindungan anak di Indonesia dibahas secara mendalam. Salah satu fokus utama adalah penanganan kasus-kasus terkini yang mengemuka di masyarakat, seperti kemunculan grup media sosial “Fantasi Sedarah” yang menuai perhatian luas, serta maraknya penyalahgunaan dana keuangan yang berdampak pada kesejahteraan anak. Diskusi ini membuka ruang pemahaman bersama mengenai kebutuhan penanganan terpadu yang melibatkan berbagai pihak.
Kemendikdasmen menyambut baik perkenalan dan gagasan yang disampaikan oleh ECPAT Indonesia, serta menyatakan harapan kuat untuk dapat menjalin kerja sama lebih erat di masa mendatang, khususnya dalam konteks perlindungan anak di lingkungan sekolah. Menteri Abdul Mukti menegaskan pentingnya peran pendidikan dalam membangun lingkungan yang aman dan mendukung bagi tumbuh kembang anak, sekaligus menekan risiko eksploitasi dan kekerasan.
Lebih lanjut, Kemendikdasmen mengajak ECPAT untuk berkolaborasi aktif dengan Pusat Pengembangan Karakter (Puspeka) dan Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdati) dalam upaya pencegahan yang efektif. Pendekatan yang ditekankan adalah tindakan non-struktural berupa penguatan budaya dan nilai kultural sebagai fondasi utama perlindungan anak. Sinergi ini diharapkan dapat melahirkan program-program inovatif yang mampu menanamkan nilai-nilai perlindungan anak sejak dini di sekolah dan komunitas.