Pada 6 April 2021, ECPAT Indonesia melakukan audiensi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan perwakilan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak di 6 kota wilayah program, seperti Medan, Jakarta, Solo, Lombok, Kupang, dan Ambon. Pertemuan ini membahas mengenai capaian program AMAN Project tahun 2020 dan rencana pelaksanaan AMAN (Aku Muda, Aku Nyaman) Warrior Project di tahun 2021.
Pertemuan ini dibuka oleh Deputi Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bapak Nahar, SH, MSi. Dalam sambutannya, Bapak Nahar menekankan bahwa internet memiliki dua sisi: positif dan negatif. Dari sisi positif, internet dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan anak, salah satunya mengerjakan tugas. Di sisi lain, internet juga dapat berdampak negatif bagi anak, seperti kejahatan seksual, pornografi, online grooming, dll. Oleh karena itu, Bapak Nahar mengharapkan melalui kegiatan ini anak-anak dan orang muda dapat lebih bijak dan bertanggung jawab dalam menggunakan internet.
Selain itu, Bapak Nahar juga mendorong kolaborasi antara ECPAT Indonesia dan pemerintah pusat dan daerah terkait, dalam hal ini Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di masing-masing wilayah program.
Selanjutnya, ECPAT Indonesia, diwakili oleh Oviani memaparkan capaian AMAN Program tahun 2020 dan rencana tindak lanjut di tahun 2021, yaitu AMAN Warrior Project. AMAN Warrior Project merupakan lanjutan dari Program AMAN di tahun 2020 di mana 238 peserta anak berusia 13 – 17 tahun yang berasal dari berbagai forum anak daerah dan kelompok anak dan orang muda di 6 kota, yaitu Medan, Jakarta, Solo, Lombok, Kupang, dan Ambon yang telah mengikuti kegiatan pelatihan peningkatan pemahaman kelompok anak dan orang muda dalam literasi digital dan keselamatan anak di internet secara daring.
Sedangkan, AMAN Warrior adalah sebutan untuk 50 anak dan orang muda dari Jakarta, Medan, Solo, Lombok, Kupang, dan Ambon yang telah berpartisipasi pada AMAN Project tahun 2020, kemudian akan diseleksi serta dipersiapkan oleh ECPAT Indonesia dan Facebook Indonesia menjadi pendidik sebaya untuk menggaungkan isu literasi digital dan keselamatan anak di ranah daring.
Program ini terdiri dari beberapa rangkain kegiatan, yaitu:
- Web Seminar tentang panduan menggunakan modul ECPAT Indonesia dan Facebook Indonesia, Delivery Style, Online Trainer Tips dan Q&A mengenai modul pelatihan.
- Belajar dan dilatih untuk menyampaikan modul-modul literasi digital dan keselamatan anak di ranah daring yang dikembangkan oleh ECPAT Indonesia dan Facebook Indonesia.
- Menjadi trainer/pendidik sebaya untuk mempromosikan literasi digital dan keselamatan anak di ranah daring di kota Bandung, Batam, Surabaya, Bali, Jayapura dan Makassar yang akan dilaksanakan di bulan Agustus-September 2021 melalui online.
Abdurrahman Wisnu Mahardi