Pada tanggal 15-17 Mei 2023, Operation Underground Railroad (OUR) Indonesia yang bekerjasama dengan ECPAT Indonesia melakukan pelatihan secara offline mengenai ilmu Investigasi Dasar dengan tema “Dugaan Eksploitasi dan Pelecehan terhadap Perempuan dan Anak” yang berlokasikan di Yayasan OUR Rescue Indonesia, Jakarta Selatan. Pelatihan ini dihadiri oleh beberapa LSM mitra ECPAT Indonesia, diantaranya Yayasan Bandungwangi, Bahtera, LAHA, PKPA, GAGAS, Kakak, PKPA, KKPPMP, dan Perkumpulan Anak Bumi Indonesia.
Pelatihan hasil kolaborasi antara OUR Indonesia dan ECPAT Indonesia mendatangkan beberapa narasumber penting untuk berbagi ilmu mengenai bagaimana cara untuk melakukan investigasi dasar, hal-hal apa saja yang diperlukan dalam melakukan investigasi, tips and trick dalam melakukan investigasi, dan banyak lagi. Melalui pelatihan ini diharapkan kerja advokasi dan investigasi yang dilakukan oleh mitra ECPAT Indonesia akan semakin meningkat.
Pelatihan ini dibuka oleh Bapak Zulfahmi Ramli selaku Ketua yayasan OUR Rescue Indonesia yang juga melakukan sedikit pengenalan mengenai OUR Rescue Indonesia dan membahas pentingnya melakukan investigasi yang aman dalam mengungkapkan kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Setelah itu dilanjutkan oleh Bapak Mayong dan Ibu Yunita terkait materi Dasar Hukum dan UU terkait: UU TPKS, UU TPPO, dan UU PA. Selain memberikan materi dan pemahaman dasar, narasumber juga mengajak peserta melakukan sesi diskusi interaktif dan mengaitkan pemahaman dasar tersebut dengan praktek yang terjadi di lapangan serta diskusi mengenai investigasi yang pernah dilakukan oleh mitra ECPAT Indonesia.Menariknya, diskusi yang berjalan juga diikuti dengan keresahan mitra ECPAT mengenai pasal karet yang berlaku di Indonesia dalam kaitannya terhadap perlindungan anak di Indonesia dan TPPO.
Pada pelatihan yang diselenggarakan oleh OUR Rescue bekerjasama dengan ECPAT Indonesia, peserta (mitra ECPAT Indonesia) diberikan materi mengenai dasar-dasar investigasi, permasalahan dalam investigasi, hingga membuat rencana investigasi yang disampaikan oleh narasumber Mr. Lance Lueck. Melalui materi yang disampaikan, mitra ECPAT Indonesia mendapatkan peningkatan pengetahuan tentang dasar investigasi maupun cara kerja yang elastis dalam pengumpulan bahan dan keterangan di lapangan, baik secara daring maupun luring. Selain itu, peserta juga di kapasitasi pembuatan rencana investigasi dari mulai perencanaan, pengumpulan, pengolahan, analisis, dan diseminasi sehingga proses investigasi di lapangan akan berjalan sesuai rencana dan terhindar dari kebocoran investigasi atau terungkapnya investigasi yang sedang dilakukan. Narasumber lain yang datang dihari kedua adalah Stefanus Pramono yang merupakan jurnalis dari Tempo. Dalam kesempatan tersebut, beliau menceritakan beberapa pengalaman dalam menginvestigasi sebuah kasus yang sedang terjadi. Beliau juga mengatakan bahwa investigasi merupakan kegiatan membuka skandal. Target dari investigasi adalah untuk membuktikan modus dan pelaku. Aktivitas investigasi sendiri ditujukan untuk mendapatkan
- Dokumen
- Pernyataan
- Kesaksian
- Pengakuan
- Analisis/ opini ahli
- Dasar pembuktian
- Proses verifikasi terus-menerus
Dihari ketiga pelatihan, para peserta melakukan studi kasus atau latihan dasar dalam membuat rencana investigasi serta menulis laporan investigasi sederhana dari materi-materi yang sudah diberikan di hari sebelumnya. Melalui studi kasus ini, peserta dapat belajar menerapkan investigasi proaktif melalui pendeteksian kemungkinan yang terjadi di lapangan serta mengumpulkan data-data secara online. Dengan melakukan kegiatan ini, peserta dapat lebih mendalami peran sebagai investigator yang turun langsung ke lapangan dalam menangani kasus yang terjadi serta mengaitkan dengan kondisi yang terjadi di lapangan.