Bangkok, Thailand – Aliansi Down to Zero (DtZ) menyelenggarakan Pertemuan Regional Asia untuk program SUFASEC (Step Up the Fight Against Sexual Exploitation of Children) di Bangkok, Thailand. Pertemuan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kolaborasi lintas negara, membangun kapasitas, berbagi praktik baik, serta mempererat sinergi antara anggota aliansi, mitra pelaksana, Global Steering Committee, dan koordinator antar negara. Salah satu kontribusi signifikan datang dari ECPAT Indonesia, yang memaparkan capaian terkait pengembangan Redflag Indicator on Transactions Related to SEC bersama Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Panduan ini menjadi langkah strategis Indonesia dalam mencegah dan menangani eksploitasi seksual anak (SEC) melalui pendekatan keuangan. Dirancang untuk membantu penyedia jasa keuangan mengidentifikasi dan melaporkan transaksi yang mencurigakan ke PPATK, panduan ini menempatkan ECPAT Indonesia sebagai satu- satunya organisasi masyarakat sipil yang terlibat langsung dalam inisiatif tersebut—menegaskan peran kuncinya dalam advokasi perlindungan anak di sektor keuangan.
Selama pertemuan, para peserta juga mengikuti berbagai pelatihan tematik yang relevan dengan kerja lapangan mereka, antara lain:
- Perubahan Norma Sosial (Social Norms Change)
- Pendekatan Berbasis Trauma (Trauma-Informed Care)
- Kesehatan Reproduksi dan Seksual serta Eksploitasi Seksual Anak (SRHR & SEC)
Setiap negara kemudian merefleksikan rencana kerja mereka untuk tahun 2025, memperkuat akuntabilitas dan arah strategis program DtZ ke depan. Oviani Fathul Jannah, Project Manager Down to Zero dari ECPAT Indonesia, merangkum semangat utama dari pertemuan ini,
“Yang membuat SUFASEC sangat berdampak adalah bagaimana program ini memberdayakan anak dan remaja, terutama mereka yang berasal dari komunitas terpinggirkan, untuk menantang norma sosial yang merugikan dengan cara yang unik,”
Selain di Bangkok, pertemuan regional juga digelar di Santo Domingo, Republik Dominika, untuk wilayah Amerika Latin. Secara keseluruhan, lebih dari 58 peserta dari tujuh negara Asia (Bangladesh, India, Indonesia, Nepal, Thailand, Filipina, dan Laos) serta lima negara Amerika Latin (Brasil, Bolivia, Kolombia, Republik Dominika, dan Guatemala) berpartisipasi aktif dalam pertemuan ini. Agenda pertemuan disusun secara kolaboratif bersama para mitra pelaksana, dan difasilitasi langsung oleh mereka, dengan fokus pada pembelajaran bersama, refleksi, dan penguatan akuntabilitas baik secara vertikal maupun horizontal dalam aliansi.
“Hal yang sangat berharga dari pertemuan ini adalah keberagaman pendekatan dari masing-masing negara yang bisa kita adaptasi. Pertemuan ini menjaga semangat dan komitmen kami untuk terus mendorong perubahan bersama,” tambah Oviani. Program SUFASEC sendiri dilaksanakan di Asia dan Amerika Latin dengan tujuan mencegah dan melindungi anak dari eksploitasi seksual, melalui kolaborasi erat bersama anak dan remaja, keluarga, sekolah, komunitas, aktivis, pemerintah, sektor swasta, dan berbagai pemangku kepentingan. Aliansi Down to Zero terdiri dari Terre des Hommes Netherlands, Child Rights Coalition Asia, Conexión, Defence for Children - ECPAT International, Free a Girl, dan Plan International Nederland, dengan dukungan dari Kementerian Luar Negeri Belanda.
Penulis:
Oviani Fathul Jannah
Program Manager