SAFER INTERNET DAY 2022
“ANAK AMAN DARI KEKERASAN DAN EKSPLOITASI SEKSUAL DI DUNIA ONLINE"
Safer Internet Day adalah sebuah inisiatif yang diperingati lebih dari 200 negara setiap 8 Februari. Inisiatif ini pertama kali dicetuskan dari EU Safe Borders Project pada tahun 2004 dan diambil alih oleh Insafe/INHOPE Network pada tahun 2005. Perayaan Safer Internet Day setiap tahunnya diperingati dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait dengan berbagai masalah di dunia online yang perlu diperhatikan.
Salah satu masalah yang terus meningkat di dunia maya adalah kekerasan dan eksploitasi seksual anak online. Di era pandemi Covid-19 ini, intensitas anak-anak dalam penggunaan teknologi dan internet terus meningkat, yang mengakibatkan anak begitu rentan menjadi target predator seksual dan obyek dari kejahatan pornografi anak.
ECPAT Indonesia bersama Meta berkolaborasi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi mengambil momentum perayaan Safer Internet Day untuk mengangkat permasalahan kekerasan dan eksploitasi seksual anak online. Kegiatan ini dilaksanakan dengan berbagai agenda yang sangat menarik untuk diikuti oleh masyarakat umum khususnya oleh anak-anak dan orang muda dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran anak dan orang muda dalam membangun kebiasaan online yang aman agar terhindar dari kekerasan dan eksploitasi seksual anak online.
Kegiatan pertama yang digelar adalah Instagram Live Talkshow yang dilaksanakan pada hari Selasa, 15 Februari 2022 dimulai dari pukul 16:30-17:30 WIB. Talkshow ini mengangkat tema ‘AMAN saat Bermain Game Online (Menghindari Kekerasan dan Eksploitasi di Dunia Online)’ dengan narasumber dari CEO NXG yaitu Khemal Andrias lalu, dari Gamer Profesional yaitu GPX Funi, dan Project Manager ECPAT Indonesia yaitu Umi Farida sebagai moderatornya. Talkshow ini dibuka oleh Ibu Bintang Puspayoga selaku Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan dilanjutkan sambutan dari Ibu Rizki Amelia selaku Koordinator Nasional Literasi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika.
TalkShow di hari pertama ini memunculkan beberapa pertanyaan yang sangat menarik untuk didengar, salah satu contoh pertanyaan yang patut diketahui oleh masyarakat adalah ‘tips apa yang bisa diberikan oleh narasumber agar anak bisa bermain game dengan aman?’ tips yang diberikan oleh Funi adalah dengan membatasi diri agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Saat bermain game anak dihimbau fokus untuk bermain saja, tidak merambat ke ranah pribadi seperti ketika dimintai nomor WA, Funi menghimbau untuk tidak merespon apabila dimintai hal tersebut. Selain itu Funi juga menambahkan, apabila ada toxic speech saat bermain, juga jangan direspon. Salah satu Narasumber, Khemal juga berpendapat bahwa anak harus mengenali tanda grooming, kemudian jangan meminta bantuan dari orang yang tidak dikenal, dan tidak lupa untuk menyampaikan pengalaman aneh ke orang tua. Sementara untuk orang tua, adalah memahami sistem rating dan klasifikasi usia, juga konten game yang dimainkan.
Masih didalam rangkaian kegiatan yang pertama yaitu Instagram Live Talkshow yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 19 Februari 2022, mulai pukul 16:30-17:30 WIB. Talkshow ini mengangkat tema ‘Talkshow Menciptakan Internet Aman bagi Anak (Upaya Menghentikan Penyebaran Konten Kekerasan Seksual Anak di Internet)’. Talkshow ini dimoderatori oleh Koordinator Riset ECPAT Indonesia, Ratih, dengan dua narasumber yaitu Andy Ardian (Program Manager ECPAT Indonesia) dan Dessy Sukendar (Policy Program Manager Meta).
Dari berbagai pertanyaan yang berlangsung selama talkshow ini, ada satu pertanyaan yang bisa diperhatikan dengan baik yaitu ‘upaya apa yang dilakukan dalam menghentikan konten kekerasan seksual?’. Narasumber menyatakan bahwa “Di ECPAT sendiri fokus dalam melakukan penanganan dan pencegahan konten kekerasan seksual, dan berkolaborasi dengan banyak pihak di mana semua orang berperan. Partisipasi anak menjadi potensi besar dalam membangun upaya perlindungan anak yg lebih baik. Dengan banyak komunitas yang bergerak di bidang IT kemudian menyatukan visi dan pemahaman bersama yang concern dengan isu anak. Maka, pergerakan perlindungan anak di ranah daring akan semakin baik” Ujar Pak Andy selaku Program Manager ECPAT Indonesia.
Selain itu Ibu Dessy menambahkan “Meta punya kebijakan yang jelas. Cara kami untuk menyempurnakan proses ini dilakukan dengan kerja sama dengan banyak mitra. Bersama kita membantu untuk mencegah ketika terjadi di platform yang memberikan kontrol. Tahun lalu kita memberikan himbauan, sebaiknya anak dibawah 16 tahun dibuatkan akun privat bukan publik. Kami berinvestasi dan berkomitmen untuk membuat lingkungan yg aman dalam berinternet.” Ujar Ibu Dessy selaku Policy Program Manager Meta.
Dan pada Instagram Live Talkshow yang terakhir yaitu yang dilaksanakan pada hari Minggu, 20 Februari 2022, dimulai pada waktu yang sama seperti talkshow sebelumnya yaitu pada pukul 16:30-17:30 WIB, dengan tema yaitu ‘Tips Berinternet Aman dan Nyaman (Belajar Bareng AMAN Warrior)’. Talkshow ini dimoderatori oleh AMAN Warrior Naura, dengan dua narasumber dari AMAN Warrior yaitu Amar dan Jelisya.
Saat Talkshow berlangsung ada tips yang diberikan oleh Jelisya yaitu tips untuk mencegah kekerasan seksual online dan kemana melaporkanya. Menurut Jelisya anak dapat melakukan TOPCER, “TOlak, Pergi, dan CERita”. Tolak permintaan yang berdampak negatif. Pergi saat dalam kondisi atau hubungan toxic. Ceritakan atau speak up ke orang terdekat yang bisa dipercaya karena curhat itu merupakan hal yang sangat privasi. Sharing agar teman-teman lebih aman dan damai dan permasalahan bisa diselesaikan. Kemudian melapor apabila sudah terlanjur terjadi, bisa lapor ke lembaga seperti UPTDPPA, P2TP2A, unit PPA di POLRES, KPAD, LBH. Dengan cara menghubungi hotline untuk melaporkan.
Ketiga kegiatan yang berada dalam satu rangkaian Instagram Live Talkshow dalam perayaan Safer Internet Day ini berhasil menarik penonton sebanyak 4064 orang total dari jumlah penonton secara keseluruhan. Lalu, keberhasilan lain yang didapat dari kegiatan ini adalah Terjalinnya kolaborasi antara Pemerintah (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Kementerian Komunikasi dan Informatika), Perusahaan Platform Digital (Meta), Organisasi Masyarakat Sipil (ECPAT Indonesia dan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi) untuk meningkatkan kesadaran anak dan orang muda melalui kampanye pencegahan kekerasan dan eksploitasi seksual anak, dan meningkatnya kesadaran dan kepedulian figur publik dalam hal ini pro player online game untuk melakukan kampanye pencegahan kekerasan dan eksploitasi seksual anak khususnya yang terjadi melalui game online.
Tidak hanya Instagram Live Talkshow yang dilaksanakan dalam perayaan Safer Internet Day 2022 namun, ada juga Instagram Reels Competition sebagai kegiatan kedua yang diselenggarakan mulai dari tanggal 8-28 Februari 2022. Instagram Reels Competition adalah sebuah kompetisi IG Reels yang mengusung tema “Anak AMAN dari Kekerasan dan Eksploitasi Seksual di Dunia Online”, dengan 216 peserta lomba usia 13-24 tahun mengirimkan karya video reels, dimana para peserta berasal dari 90 kota di Indonesia, dan telah menjangkau 363.457 pengguna sosial media dari karya tersebut.
Dan untuk kegiatan yang ketiga atau terakhir yaitu Collaborative Campaign, kegiatan ini dilaksanakan mulai dari tanggal 10-17 Maret 2022. Kampanye bersama ini dilakukan dalam rangka menyebarluaskan konten video karya anak pemenang IG Reels Competition tentang pencegahan eksploitasi seksual anak online. Kampanye ini diawali dengan pertemuan Konsolidasi Penggerak Perlindungan Anak dan Literasi Digital yang dihadiri oleh ECPAT Indonesia dan Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri sebagai narasumber dan 89 organisasi sebagai peserta. Ada 188 organisasi yang terdiri dari organisasi penggerak perlindungan anak dan literasi digital mengikuti Kampanye Bersama, dan kampanye ini telah menjangkau sekitar 4.302.397 pengguna sosial media.
Penulis:
Caroline Esthernia Fabiola
Oviani Fathul Jannah