“Dalam visi saya untuk menjadikan sepak bola benar-benar mendunia, saya telah menetapkan 11 tujuan… Namun kita tidak dapat mencapai visi ini bersama-sama jika anak-anak atau orang dewasa mengalami pelecehan, kekerasan atau jika mereka dieksploitasi melalui keinginan mereka untuk bermain atau berpartisipasi dalam sepak bola… Setiap orang berhak atas perlindungan dari pelecehan dan kekerasan” - Gianni Infantino (FIFA Presiden)
FIFA bekerja sama dengan Asosiasi dan Konfederasi Anggotanya untuk mempromosikan kesejahteraan anak-anak dalam sepak bola dan mengembangkan safeguarding sepanjang pertandingan yang FIFA laksanakan.
Indonesia untuk pertama kalinya menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2023 yang akan diselenggarakan pada tanggal 20 Mei hingga 11 Juni 2023. Event ini sekaligus menjadi moment pertama kalinya kebijakan safeguarding dan perlindungan anak diterapkan dalam piala dunia U-20 untuk laki-laki. Menyambut momen ini, ECPAT Indonesia mendukung departmen safeguarding dan perlindungan anak FIFA International bersama Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dalam memperkuat kebijakan perlindungan anak selama Piala Dunia U-20 berlangsung di Indonesia. Salah satunya dengan melakukan kunjungan ke Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Komisi Perlindungan Anak Indonesia dan Unit Perempuan dan Anak Maber Polri untuk menginformasikan terkait kebijakan safeguarding dan perlindungan anak FIFA serta membangun koordinasi dalam memperkuat mekanisme pelaporan apabila terdapat kekerasan atau pelecahan serta tindakan kriminal yang terjadi selama Piala Dunia berlangsung.
Berlangsungnya Piala Dunia U-20 FIFA 2023 di Indonesia, diharapkan tidak hanya mewarisi infrastuktur sepakbola yang menjadi lebih baik, tetapi juga pertandingan ini diharapkan dapat mewarisi kebijakan safeguarding dan perlindungan anak yang sudah dikembangkan oleh FIFA untuk dapat diadopsi oleh PSSI dalam pertandingan-pertandingan sepak bola yang akan diselenggarakan di Indonesia. Mengingat tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan 43 korban anak meninggal dunia, tentunya kebijakan safeguarding dan perlidungan anak ini sangat perlu untuk dikembangkan dan diimplementasikan di perhelatan sepak bola atau olahraga lainnya.
FIFA saat ini telah mengembangkan FIFA Safeguarding in Sport Award sebuah kursus online yang dirancang untuk mendukung kerja-kerja komunitas sepak bola, safeguarding officer profesional dan masyarakat umum yang terlibat dalam sepakb ola untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi setiap orang yang bermain sepak bola, khususnya anak-anak. Kursus online ini dapat diikuti secara gratis melalui safeguardinginsport.fifa.com
Penulis:
Oviani Fathul Jannah
Project Manager