ID-COP, Potensi baru untuk Keselamatan Anak-anak di Dunia Maya

SHARE
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp

Sebuah forum baru-baru ini di gagas oleh beberapa lembaga yang konsern dengan keselamatan anak Indonesia di dunia internet diantaranya Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), ECPAT Indonesia, ICT Watch, Relawan TIK, Yayasan Nawala, Yayasan Sejiwa, dan yang dinamai Indonesian Child Online Protection (ID – COP) di akhir tahun 2014 yang lalu, mencoba menggabungkan potensi bersama dalam upaya melindungi anak-anak indonesia dari potensi negatif dunia internet.

Awalnya Forum ini bekerja dalam menerima laporan dan keluhan masyarakat yang berkaitan dengan child trafficking (perdagangan anak), cyber bullying (kekerasan di internet), pornografi anak dan online child prostitution (prostitusi anak di online) dan membuka helpdesk di kantor KPAI setiap hari kamis.

Sementara Wakil Ketua KPAI, Maria Advianti, berharap ID-COP dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya yang mengancam anak-anak di internet, serta menguatkan pengetahuan dan pengalaman para pengambil keputusan dalam mengatasi kasus-kasus di dunia maya yang menargetkan anak-anak, menjalin kerjasama dengan semua pihak termasuk pemerintah, LSM, akademisi hingga sektor swasta dan para ahli teknis.

Keberadaan ID-COP tidak terlepas dari kekhawatiran semua pihak terhadap kerentanan anak-anak Indonesia di Dunia internet. survey APJII tahun 2015, menyatakan penduduk Indonesia tahun 2015 sebesar 255 juta jiwa penduduk dan sebanyak 140 juta jiwa mengakses internet. Dengan besarnya pengakses internet sementara upaya negara dalam perlindungan di dunia internet masih belum maksimal, bisa di pastikan bahwa indonesia memiliki kerentanan tinggi terhadap terjadinya kejahatan di dunia Internet dan yang paling menerima dampaknya adalah anak-anak di Indonesia. Sementara itu data KPAI, sejak 2011 sampai 2014, mencatat ada 932 laporan kasus pornografi dan kriminal di dunia maya yang menargetkan anak-anak sebagai korban dan kecenderungannya semakin meningkat.

Berangkat dari keprihatan mengenai permasalahan ini dan tuntutan ke depan dalam perlindungan anak di dunia online, ID-COP mencoba untuk meningkatkan kapasitas diri secara internal dalam kegiatan internal meeting “Building Structure to strengthen Indonesian Child Online Protection” yang dilaksanakan di bogor tanggal 16 September 2015, yang didukung oleh CRC Asia.

Dalam kegiatan ini diputuskan menunjuk Andy Ardian dari ECPAT Indonesia sebagai koordinator kolektif ID-COP dan menentukan visi dan misi ID-COP dalam melindungi anak indonesia dari dunia Internet.

Visi ID-COP

 “Terwujudnya masyarakat Indonesia yang berdaya secara informasi sehingga mandiri dalam membangun dunia internet ramah anak.”

Misi ID-COP

  1. Membangun kolaborasi multistakeholder nasional, regional, dan global untuk melindungi anak di dunia siber.
  2. Membangun dan menyediakan sumber daya termasuk data dan literatur untuk perlindungan anak di dunia siber.
  3. Melakukan edukasi dan advokasi perlindungan anak di dunia siber.

 

Di akhir penutup kegiatan Amihan Abueva, direktur CRC Asia sangat mengapresiasi upaya bersama membentuk forum ID-COP. Forum-forum networking seperti ini sangat diperlukan sejak masuknya internet. Perubahan teknology internet berjalan sangat cepat dan orang dewasa biasanya tertinggal dalam mempelajari teknologi baru ini sementara anak-anak menangkap sangat cepat, dan dilain sisi peraturan dan hukum belum bisa secara optimal digunakan dalam melindungi anak dari kejahatan di Internet. Kehadiran ID-COP diharapkan mampu menggalang potensi bersama untuk menciptakan lingkungan internet yang aman bagi anak. Potensi yang dimiliki oleh ID-COP akan mampu berkembang menjadi jejaring yang kuat dalam perlindungan Anak di dunia Online.

SHARE
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp

Masukkan kata kunci pencarian...