Kembali Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) bekerjasama dengan ECPAT Indonesia untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan kekerasan dan eksploitasi seksual anak di daerah tujuan wisata. Kali ini kegiatan dilaksanakan di Bukittinggi, Sumatera Barat, yang bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bukittinggi melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinas PPPA). Kegiatan ini dilaksanakan dalam dua rangkaian, pada hari pertama sosialisasi tentang “Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan dan Eksploitasi Seksual Anak di Daerah Tujuan Wisata”, pada hari kedua dilakukan Focus Group Discussion (FGD) yang kemudian dilanjutkan dengan interview mendalam untuk menggali persoalan Eksploitasi Seksual Anak di Bukittinggi dan Sumatera Barat.
Dalam kegiatan sosialisasi dibuka oleh Ibu Kepala Dinas PPPA Pemerintah Kota Bukittinggi, kemudian dilanjutkan dengan perwakilan dari KPPPA yang diwakili oleh Kabid kekerasan terhadap anak Ibu Ratih Rahmawati dan keynote speaker dalam acara tersebut adalah Bapak H.M. Ramlan Nurmatias Walikota Bukittinggi.
Sedangkan narasumber yang mengisi materi adalah Bapak A. Sofyan dari ECPAT Indonesia, Yoserwan Hamzah, SH.MH.LL.M dari UNAND, Kadis Dinas Pariwisata dan Staff Ahli Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Dalam sosialisasi tersebut dihadiri oleh 50 peserta dari berbagai latar belakang yang terkait dengan upaya penanggulangan kekerasan dan eksploitasi seksual anak di daerah tujuan wisata, diantaranya Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, P2TP2A, Kepala Sekolah tingkat SMA, MUI, tokoh masyarakat, Privat Sector, Satpol PP, Kepolisian, Forum Anak Daerah dan lain-lain.
Pada hari kedua, dilakukan FGD dan interview mendalam untuk menggali persoalan eksploitasi seksual anak di wilayah Pemerintahan Kota Bukittinggi dan Sumatera Barat, FGD tersebut dihadiri oleh 10 peserta dari beberapa latar belakang yang terkait erat dengan upaya penanggulangan kekerasan dan eksploitasi seksual anak di daerah tujuan wisata, diantaranya yaitu Kepolisian, Forum Anak Daerah, Dinas PPPA, Jurnalis, Privat Sector, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial. Dalam FGD tersebut di fasilitasi oleh ECPAT Indonesia Bapak A. Sofyan dan dibantu co-fasilitator Umi Farida.
Dalam dua proses kegiatan tersebut, Tim ECPAT Indonesia menemukan beberapa permasalahan, diantaranya di Bukittinggi dan Sumatera Barat sebagai daerah wisata telah mampu menumbuhkan usaha pariwisata dengan baik. Hal ini ditandai dengan tumbuhnya usaha perhotelan di Sumatera Barat, namun kondisi ini memunculkan kerentanan kasus eksploitasi seksual komersial anak, salah satunya harga hotel yang murah di Padang membuat anak-anak SMA dapat mengakses hotel (booking), dan rentan menjadi korban eksploitasi seksual komersial anak. Persoalan lainnya yang muncul adalah tumbuhnya usaha Warnet dan keberadaan smart phone telah menjadi sarana bagi anak-anak untuk mengakses dan menyebarkan konten pornografi.